Selasa, Oktober 30, 2007

Matahari Bercincin

Matahari yang silau dan terlihat dikelilingi cincin seperti pelangi yang terjadi sejak pukul 06.00 wita, Senin (29/10) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kejadian itu sempat menghebokan warga. Semua orang yang tersadar dengan fenomena alam tersebut menengadah memaksakan diri menghadap langit meski silau. Bahkan pengguna jalan raya banyak yang terlihat menghentikan kendaraan hanya untuk berhenti sejenak dan menyimak fenomena alam yang disebut Fenomena Halo tersebut, demikian pula pejalan kaki.
Fenomena Halo adalah fenomena optikal berupa lingkaran cahaya di sekitar Matahari dan Bulan. Fenomena Halo adalah lingkaran seakan-akan pelangi mengelilingi matahari. Fenomena ini lebih kerap terjadi di negara Eropa dan Amerika. Fenomena Halo ini terbentuk karena adanya kristal es di awan cirrus yang berada di ketinggian 10 kilometer dari bumi

Cirrostratus bersama Cirrus dan Cirrocumulus termasuk ke dalam kelompok awan tinggi dengan ketinggian 6.000 - 18.000 meter di atas permukaan air laut untuk daerah tropis. Awan ini berbentuk lembaran tipis yang tersusun oleh butiran es. Meskipun demikian cirrostratus mampu menutup keseluruhan langit dengan ketebalan beberapa ribu kaki. Karena wujudnya secara relatif transparan, maka matahari atau bulan masih dapat terlihat meski tertutup olehnya. Awan tingkat tinggi ini secara spesifik terbentuk ketika lapisan udara yang terhampar luas terangkat oleh karena terjadi pemusatan dalam skala yang besar.
Saking tipisnya awan ini, sehingga kadangkala satu-satunya tanda kehadirannya adalah adanya suatu lingkaran cahaya di sekeliling matahari atau bulan. Lingkaran cahaya yang lebih dikenal dengan nama halo ini merupakan hasil pembiasan cahaya matahari/bulan oleh butiran es, sehingga menciptakan suatu lingkaran cahaya dengan radius bersudut 221/2o atau 46o. Kadangkala muncul potongan cahaya berwarna pelangi (sundogs) pada lingkaran cahaya di kedua sisi matahari/bulan.
Pada saat matahari berkedudukan rendah di atas kaki langit, awan cir ostratus dapat terlihat dalam suatu susunan warna yang sangat bagus sebagaimana panjang gelombang cahaya tampak (merah, kuning, dan oranye) sebagai wujud pencerminan awan tersebut. Pada kesempatan lain, awan Cirrostratus yang tebal memberi langit suatu penampilan putih cerah. Cirrostratus juga bisa muncul bagaikan serabut.

Tidak ada komentar: