Rabu, Juni 08, 2011

Cancel your credit card before you die.

Be sure and cancel your credit cards before you die! This is so priceless, and so easy to see happening, customer service being what it is today.

A lady died this past January, and Citibank billed her for February and March for their annual service charges on her credit card, and added late fees and interest on the monthly charge. The balance had been $0.00 when she died, but now somewhere around $60.00. A family member placed a call to Citibank.

Here is the exchange :

Family Member: 'I am calling to tell you she died back in January.'

Citibank : ' The account was never closed and the late fees and charges still apply.'

Family Member: 'Maybe you should turn it over to collections.'

Citibank : 'Since it is two months past due, it already has been.'

Family Member: So, what will they do when they find out she is dead?'

Citibank : 'Either report her account to frauds division or report her to the credit bureau, maybe both!'

Family Member: 'Do you think God will be mad at her?'

Citibank: 'Excuse me?'

Family Member: 'Did you just get what I was telling you - the part about her being dead?'

Citibank : 'Sir, you'll have to speak to my supervisor.'

Supervisor gets on the phone:

Family Member: 'I'm calling to tell you, she died back in January with a $0 balance.'

Citibank : 'The account was never closed and late fees and charges still apply.'

Family Member: 'You mean you want to collect from her estate?'

Citibank : (Stammer) 'Are you her lawyer?'

Family Member: 'No, I'm her great nephew.' (Lawyer info was given)

Citibank: 'Could you fax us a certificate of death?'

Family Member: 'Sure.' (Fax number was given)

After they get the fax :

Citibank: 'Our system just isn't setup for death. I don't know what more I can do to help.'

Family Member: 'Well, if you figure it out, great! If not, you could just keep billing her. She won't care.'

Citibank: 'Well, the late fees and charges will still apply.'

(What is wrong with these people?!?)

Family Member: 'Would you like her new billing address?'

Citibank : 'That might help....'

Family Member: 'Odessa Memorial Cemetery , Highway 129, Plot Number 69.'

Citibank : 'Sir, that's a cemetery!'

Family Member: 'And what do you do with dead people on your planet???'

(Priceless!!)

Kamis, Mei 12, 2011

Wajah Film Indonesia



Thor , Fast Five, Source Code dan Hanna menjadi film yang ingin saya nonton sekarang, tapi apa mau di kata, film-film tersebut belum bertengger di bioskop2 Indonesia. Inilah buntut kisruh pajak royalty film impor yang menyebabkan berhalangnya film2 impor (terutama film hollywoor) masuk dan beredar di indonesia. Padahal sebelumkisruh ini terjadi rilis film2 tersebut bisa bersamaan dengan rilis di US sana. Salah satu film tersebut sudah tayang 5 pekan dan belum masuk di layar Indonesia.
Yang menakutkan lagi (khusus buat saya) jadwal tayang film2 unggulan yang memang sengaja dipasang saat liburan musim panas (menurut penanggalan US) juni, juli dan agustus kemungkinan akan terlewatkan. Padahal semua film unggulan tahun ini Mulai dari Transformers The Dark Moon, Harry Potter 7 part 2, X Man, Captain America, Green Lantern, Pirates Of Caribbean, akan dirilis diwaktu tersebut.
Diluar adanya perang kepentingan dibalik terjadinya kisruh ini beberapa orang beranggapan bahwa semua ini dilakukan pemerintah untuk melindungi film lokal dari serbuan film impor. Tapia apa yang disajikan film lokal sekarang tidak lebih dari sampah, mungkin ada beberapa film lokal yang agak berbobot, tapi itu hanya sebagian kecil. Sisanya tidak lebih dari film porno esek-esek yang dibalut dengan film horror yang tidak jelas juntrungannya. Dan munculnya trend diantara beberapa produser film yang menampilkan artis film porno betulan kedalam film nasional menambah busuknya industri film Indonesia. Setelah Miyabi, Terra Patrick, hingga Sora Aoi, kini giliran pemain film hot asal Amerika Serikat, Sasha Grey, yang akan ikut meramaikan industri film Indonesia.
Judul filmnya pun tidak kalah gres, mulai dari Pocong Ngesot, Suster Keramas, Beranak Dalam Kubur, Rintihan Kuntilanak Perawam, Kuntulnaka Kesurupan, Hantu Puncak Datang Bulan dan yang paling aneh adalah Pocong Mandi Goyang Pinggul. Dari judulnya saja bikin saya geleng-geleng kepala. Antara aneh, lucu , tak masuk diakal. Hampir semua film tersebut hanya menjual adekan esek-esek dengan bumbu horror aneh dengan embel-embel artis porno luar negeri. So jika anda dating ke biokop sekarang film apa yang akan anda tonton?

Rabu, April 13, 2011

Cospiracy of Silence

Kemarin baru baca postingan tentang diputarnya film documenter Konspirasi Hening (Conspiracy of Silence) pada 7 April 2011 di Gedung LBH Jakarta, Jln. Diponegoro No. 74, Menteng, Jakarta Selatan. Film yang bercerita tentang sebuah film dokumenter yang memotret para korban malpraktek dan para pengidap penyakit dari kalangan miskin yang tidak punya daya untuk berobat. Dengan banyaknya keluhan dan kasus malpraktek yang marak terjadi membuat saya mencoba menuturkan satu atau dua paah kata tentang apa yang tejadi di balik dinding2 rumah sakit, dibalik kamar periksa dan dibalik jas putih para dokter….

Sepertinya sekarang profesi dokter sedang dijepit, dijepit oleh keadaan dimana disatu pihak harus selalu memberikan layanan prima tanpa cela, ketakukan akan tuntutan malpraktek yang terkadang bukan oleh kesalahannya, dan oleh system pemerintahan yang memberlakukan layanan kesehatan gratis dengan klaim yang minim itupun entah bakal diberi atau tidak.

Malpraktek sendiri secara simpelnya bisa diterjemahkan jika melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan standar pelayanan medik atau tidak melakukan sesuatu yang sesuai dengan standar pelayanan medic atau melakukan sesuatu yang bukan kompetensi kita. Malpraktek sendiri menjadi momok bagi kedua belah pihak baik bagi pasien maupun bagi pihak dokter. Bagi pasien karena tidak mendapatkan kesembuhan yang ia harapkan dan bagi dokter ini bisa berarti penjara atau ganti rugi dengan nominal yang luar biasa besar.

Sebenarnya tuntutan kasus malpraktek bisa dihindari jika semua kaidah dalam pelayanan medis diikuti. Baik dari pihak pasien maupun pihak dokter. Pihak dokter harus selalu mengikuti SPM (standar pelayanan medik), malkukan pemeriksaan dan terapi sesuai indikasi, membuat rekam medic dengan benar, serta yang paling penting adalah komunikasi efektif dengan pasien termasuk didalamnya adalah informed consent. Pasien juga harus jujur serta memberikan semua informasi dengan benar serta mematuhi semua intruksi dari dokter. Komunikasi sering menjadi alasan sehingga beberapa komplikasi atau kegagalan terapi berubah menjadi anggapan kesalahan yang dilakukan oleh pihak dokter. Salah satu contoh yang paling sering terjadi adalah sindrom steven jonshon, yang merupakan bentuk reaksi alergi yang berat yang menyebkan kulit dan mukosa pasien melupuh seperti luka bakar. Biasanya pasien meninggal akibat infeksi berat. Pertama tidak ada seorangpun yang bisa memprediksi kalau keadaan ini bisa terjadi, hal ini bisa terjadi oleh pemberian obat. Walaupun ada beberapa jenis obat (salah satunya antibiotic) yang dianggap sebagai biang kerok namun hal ini jarang terjadi. Bahkan karena obat yang dibeli diwarung sekalipun bisa menyebabkan reaksi alergi ini. Kalau hal ini sudah terjadi siapa yang harus disalahkan.

Okelah beberapa hal terjadi karena hal dapat terjadi karena kelalaian atau karena kurang hati-hati, semisal tertinggalnya kasa atau peralatan bedah dalam perut pasien setelah operasi atau terpotongnya saluran kencing pasien saat operasi sesar. Hal ini tentu saja merupakan bentuk malpraktek dan hukum dapat dituntut. Tetapi jika kemudian kegagalan terapi atau karena keadaan pasien yang memburuk serta merta dijadikan alasan bagi kami para dokter untuk disalahkan dan dituntut secara hukum. Maaf kami bukan Tuhan kami hanya hanya mencoba mengobati dan berusaha, urusan hasil serahkan pada yang diatas. Tapi ini bukan berarti kami menjadikan kata-kata “yang di atas” sebagai pembelaan tapi banyak hal yang mempengaruhi keberhasilah terapi atau tindakan. Ilmu medis bukan sepenuhnya ilmu pasti, 2 + 2 dalam medis memang seharusnya menjadi 4, tetapi pada beberapa kasus hal ini bisa menjadi 1 atau 5, respon tiap orang berbeda. Beberapa dapat diprediksi dan beberapa lagi tidak dapat diprediksi.

Selasa, Maret 29, 2011

Nostalgia Masa Kecil mulai dari mainan hingga jajanan……

Masih ingat zaman saya masih SD dimana mainan belum dikuasai oleh mainan elekronik (PS mulai dari PS1 sampe PS3 n PSP, nitendo, gameboy mainan dengan remot control dll), n jajanan masih jajanan tradisional yang fresh dan alami (walau terkadang kurang bersih n bisa bikin diare). Zaman dimana uang 100 rupiah bisa jadi modal jajan di sekolah. Walau tanpa uang sekalipun masih bisa kenyang, asal jago lempar n jago panjat n jago lari (kasus dimana si empunya pohon mangga, kedondong, jambu atau kersen menyadari ada mahluk tak diundang yang hinggap di pohon buah kesayangannya).

Mainan or permainan
1. Terpal (hide n seek). Sepertinya ini merupakan permainan yang paling mendunia, bahkan anak di luar negeri pun tahu (hanya perbedaan nama doang). Detailnya sepertinya ga usah dijelaskan.
2. Bente. Permainan ini terbagi atas 2 kubu yang salin berlawanan. Masing masing berbasiskan pada satu buah batu yang berukuran lumayan besar yang di jadikan base. Aturan mainnya dengan menangkap anggota musuh sebanyak-banyaknya. Tim dianggap menang jika berhasih menginjak base musuh tanpa tertangkap.
3. Boi. Ada dua macam Boi ada boi tengah dan ada boi lari alias boi kaleng. Yang boi kaleng ini mirip kaya orang main tekong, bedanya cuman klu yang boi kaleng pake kaleng bekas yang disusun, klu tekong pakenya batu yang disusun.
4. Ase. Ase ini juga ada dua macam. Yang cuman pake satu garis dengan satu penjaga atau yang pake 6 kotak (2x3) dengan 4 penjaga.
5. Sembunyi sarung.
6. Kelereng alias gundu. Klu yang ini pemainan musiman, klu lagi musim kelereng halaman sekolah saya, terutama yang di bawah pohon flamboyant penih lubang2 kecil buat di pake main kelereng.
7. Wayang.
8. Layang2. Yang ini mah musiman, untuk bisa menjatuhkan layangan musuh bahkan dibuat tali khusus yang terbuat dari benang yang lumuri ramuan khusus. Campuran beling (hanya beling dari bola lampu lho yang bisa dipake) yang dihancurkan dengan getah dari pohon yang dimasak dan lumuri pada benang yang dipakai. Walaupun terkadang bisa melukai jari. Dijamin bisa memutuskan tali layangan lawan dengan saat bergesekan.
9. Main rumah2an. Jangan bayangkan main rumah2an ini seperi yang dilakukan sinchan dkk, ada ayah ibu dan anak dalam satu rumah. Rumah2an yang kami mainkan lebih mirip pertempuran. Rumah2an yang dibangun lengkap dengan ruang utama, dapur dan menara pengawas untuk memantau jika ada musuh yang mendekat. Untuk memudahkan kontruksi rumah2an maka rumah biasanya dibangun pada sebuah pohon. Lengkap dengan senjata pate (ketapel) dan senapan buatan dengan peluru dari tali kursi.
10. Merian bambu. Biasanya dimainkan pas puasa, bukan buat battle, cuman buat adu suara doang.
11. Lompat tali atau lompat karet. Biasanya pake karet, jadi klu nyangkut ga bakalan jatuh. Tinggi lompatan mulai dari lutut, pinggang, dada, leher, kepala dan bendera (yang ini klu tinggi lompatan setinggi tangan terangkat).
12. Kapam-pa, Mainan ini dibuat dari bambu sekuran telunjuk atau jempol orang dewasa. Pelurunya dari kertas basah (banyakan di basahi pake ludah). Ini juga di pake buat bertempur.
13. Hand made toys, mulai dari ban bekas yang di gelindingin pake kayu, sandal bekas yang potong buat jadi roda, botol bimoli bekas yang disulap jadi mobil-mobilan, pelepah pinang yang pake buat seluncuran n masih banyak lagi, ga pake keluar duit, yang penting mau bikin.


Makanan yang ga masuk diakal. Ini bukan karena kelaparan atau kehabisan makanan tapi cuman karena iseng atau diajakin teman.
Buah kelapa yang masih sangat muda yang besarnya cuman seperti kepalan tangan bayi. Isi dalamnya di kerok trus dimakan pake asam n garam. Belum pernah dilaporkan kasus keracunan karena makan ginian.
Kedua buah ketapang. Kami sering menyebutnya tai kucing. Biasanya sore hari dengan bermodalkan parang kami mengumpulkan tai kucing tersebut untuk dibelah dan dimakan isinya. Rasanya kaya kenari, lumayan enak. Hati2 tertukar dengan tai kucing betulan.
Yang terakhir ini amat sangat tidak dianjurkan untuk dimakan. Buah jarak. Tapi bisa dibilang rasanya enak kaya kacang. Malah lebih enakan buah jarak. Buah ini yang bikin anak2 satu komplek muntah2 karena keracunan makan buah jarak. Hahahahaha………………….

Jajanan tradisional yang murah meriah…..
1. Tuli2, simple tapi tetap menjadi primadona, bahkan masih Berjaya sampai sekarang. Zaman saya SD dulu harganya cuma 25 rupiah sebiji, dimakan pake sambal, nah sambal inilah yang menjadi indikator laris tidaknya tuli-tuli. Makin enak sambalnya, makin laris tuli-tulinya. Enak dimakan panas2 coz klu sudah dingin jadi keras. Bahanya simple, dari singkong.
2. Es kantung dengan berbagai warna dan rasanya, dengan harga 25 rupiah, klu yang mahal biasa pake susu dengan tambahan buah atau kacang ijo. Sepotong bisa bisa buat berdua, bukan dipotong tapi ngisapnya gantian hahahahaha….
3. Sanggara banda, sanggara kapunto, roti genco, palu butung
4. Manisan, ada mangga, kedondong, dan katapi (kecapi), dengan harga yang murah
5. Sako-sako alias SS, hati2 klu lagi nyako harus siap dengan air minum, coz bisa bikin mulut kering. Bubuk sako-sakonya bisa nyembur klu nyako sambil ngomong.

Senin, Maret 21, 2011

What that I’m not yet telling you

That I’m not totally normal………
That I’m fell comfort with my friend than my H…….
That I’m fell comfort when I’m alone……..
Making friends its’nt always easy for me……..
Have 2 exb…………
I’m not * to the point person*, you should read the sign……..
Give me some respect I’ll give you more than you imagine……..
Never ever break something. If its must to do, I’m gonna force you to break it, with unpredictible way…

Mekanisme pertahan diri terhadap stress.....


What i'm doing is just hiding...........

Sekolah lagi atau tidak.....



Kamis kemarin secara tidak sengaja saya bertemu teman seangkatan waktu kuliah dulu dikantor pos. Ke kantor Pos sebenarnya cuman buat mengambil sisa rapelan gaji PTT yang naik sejak januari 2010. Berhubung saya PTT sampai bulan juni 2010, berati masih dapat 6 bulan, lumayan lah bwt tambah2 biaya hidup. Nah pas di kontor pos ketemu teman kuliah dulu yang juga mau mnegcek gajinya. Sambil menunggu selesai jam istrahat (secara kita datangnya jan 12an) maka dimulailah perbincangan seputar sekolah. BTW, saya adalah peserta PPDS ilmu anestesi FK UNHAS semester dua, kejadian sampe saya masuk anestesi memang cuma kebetulan sj. Sebenarnya waktu daftar kemari memang niatnya cuman coba2 saja, belum ada niat untuk sekolah, memang sih niatnya pilih anestesi tapi belum sekarang, coz secara finansial masih belum mendukung (celengannya masih belum sampe setengah). Tapi apa mau dikata saya lulus maka sengan modal pas2an aya masuk. Untung kemarin ambil beasiswa depkes jadi ya... sedikit terbantu lah.

Nah teman saya yang satu ini niatannya juga mau masuk PPDS Bedah namun dengan jalur Beasiswa depkes, tapi mmasalahnya sejak semester kemarin yang beasiiswa depkes juntrungannya makin ga jelas. Makin kabur apakah program itu masih berkanjut atau ga. Karenba jalur ini menjadi harapan utama bagi residen jamkesmas seperti saya (karena kekurangan modal). Dia masih bingung, apa dia daftar saja lewat jalur mandiri nanti tinggal di switch ke beasiswa klu sudah ada kejelasan. Tapi pengalaman klu mau daftar beasiswanya setelah lulus agak susah dan ribet trus blum tentu lulus juga.

Trus masalah kedua yang bikin dia ragu, adalah masalah kabar kabur tentang kehidupan para residen selama pendidikan yang berat bin menyiksa (apalagi semester 1). Well bisa dibilang itulah resiko yang harus diambil saat kita memutuskan untuk masuk pendidikan, klu mau mau enak ya silahkan duduk manis dikursi Puskesmas masuk jam 8 pulang jam 12, praktek sore n tinggal terima duit dengan tanggung jawab yang ga terlalu besar pula, klu sulit ya tinggal rujuk, ga pake ribet. Masuk pendidikan berati kita akan mengorbankan banyak hal, tenaga. pikiran waktu dan pastinya pundi2 kita bakal terkuras, singkatnya harus siap mental, fisik dan finansial.

Disaat2 awal sangat susah bagi saya beradaptasi, dari lingkungan yang santai dipuskesmas masuk ke lingkungan dengan rushtime yang tinggi serta penuh tekanan. Ingin rasanya keluar dan kembali ke puskesmas, sempat muncul pikiran apakah saya tidak salah pilih jurusan. Bahkan saya tidak punya waktu untuk diri sendiri. Tapi semua setimpal dengan apa yang akan saya dapatkan kelak.