Jumat, November 05, 2010

Journey To Mentawai part 1

Indonesia sedang beduka, bencana beruntun melanda tanah ini. Mulai dari banjir bandang di wasior, gempa dan tsunami yang melanda mentawai dan erupsi gunung merapi. Dibawah bedera AMDA (Association of Medical Doctor of Asia, kami dikirim sebagai tenaga kemanusiaan di mentawai. Berhubung keinginan menjadi tenaga kemanusiaan sudah ada sejak dulu namun belum tersalurkan maka tawaran ini langsung diiyakan (walaupun sebenarnya ada motif lain hehehehe).

Keberangkatan yang mendadak membuat persiapan kami serba terburu-buru, dan banyal barang yang kami tidak sempat persiapkan dari makassar. Berangkat tanggal 28 oktober 2010 dengan tujuan jakarta-padang. Walaupun sempat terkendala beberapa masalah saat di jakarta akhirnya sore harinya kami sampai di Padang dengan selamat. Saat di padang kami langsung menuju ke kantor Gubernur Sumatera Barat, tempat Posko Penganggulangan Bencana Tsunami Mentawai berada. Disana kami harus melapor ke Untuk konfirmasi pendaftaran sebagai tenaga relawan kemanusiaan. Disini kami mencari semua informasi yang diperlukan sehubungan kegiatan kami di mentawai, mulai data korban dan kerusakan di mentawai, perkiraan cuaca di mentawai yang diambil langsing dari BMKG untuk beberapa hari kedepan dan jadwal kerangkatan kapal ke metawai. Sayangnya kami terlambat untuk kapal terakhirhir hari itu dan terpaksa harus menginap sambil menunggu untuk keberangkatan esok hari.

Selama di posko bantuan terus berdatangan dari berbagai pihak, mulai dari presiden SBY, PMI, bahkan dari Red Cressent Turki. Secara kebetulan juga kami bertemu sesama dari Makassar, wartawan harian Fajar Anggie. Sambil menunggu keberangkatan besok kami mempersiapkan beberapa barang yang belum sempat di beli di makassar.

Sabtu sore dengan menyewa mobil sendiri kami menuju ke pelabuhan ASDP Bungus tempat pemberangkatan tenaga relawan ke mentawai. Dengan menumpang KMP Ambu-Ambu. Disana puluhan relawan sudah merkimpul mereka berasal dari berbagai organisasi bahkan perusahaan, mulai dari BSMI, PT Bukit Asam, PT Inco, BASARNAS, PMI, TBM beberapa Universitas, Muhammadiah, wartawan dalam dan luar negeri, dll.

Perjalanan memakan waktu kurang lebih 12 jam dengan cuaca yang kurang bersahabat. Hujan dengan angin yang kencang dengan laut yang bergelombang. Minggu pagi kami sampai di Sikakap Mentawai, dan apa yang selama ini saya khawatirkan sejak berada di padang mulai terbukti. Bersambung....................

Tidak ada komentar: